Laboran Pendidikan Fisika UAD Masuk 9 Karya Terbaik KILAB 2025
Jakarta — Kabar membanggakan datang dari Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sains, Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Laboran Prodi Pendidikan Fisika, Yoga Dwi Prabowo, berhasil menembus 9 karya terbaik dalam ajang Karya Inovasi Laboran (KILAB) 2025, sebuah kompetisi nasional yang digelar untuk mendorong kreativitas dan inovasi laboran.
Kesembilan karya terbaik tersebut dipresentasikan dalam kegiatan Diseminasi Nasional Karya Inovasi Laboran 2025 yang berlangsung di Jakarta, 4–6 Desember 2025. Dalam forum nasional tersebut, para laboran dari berbagai perguruan tinggi berkesempatan memamerkan inovasi terbaik mereka, sekaligus berdiskusi untuk memperkuat kontribusi laboratorium terhadap dunia pendidikan.
Yoga mengusung inovasi bertajuk Silent Wave Laboratory (SWL), yaitu perangkat praktikum fisika khususnya pada materi bunyi yang dirancang untuk siswa atau mahasiswa dengan disabilitas rungu.
Materi bunyi merupakan bagian fundamental dalam pembelajaran fisika, sementara praktikum menjadi metode penting untuk memahami konsep-konsep ilmiah secara konkret. Namun, hingga saat ini, pelaksanaan praktikum bunyi bagi mahasiswa dengan disabilitas rungu masih menjadi tantangan besar. Keterbatasan akses dan alat yang tidak inklusif membuat pembelajaran praktikum menjadi kurang optimal bagi mereka.
Inovasi Silent Wave Laboratory (SWL) hadir sebagai solusi. Perangkat ini mampu memvisualisasikan bunyi dalam bentuk gelombang, sehingga mahasiswa dengan disabilitas rungu dapat mengamati fenomena akustik melalui tampilan visual. Dengan demikian, konsep bunyi yang sebelumnya sulit dipahami tanpa persepsi pendengaran kini dapat dipelajari secara setara.
“Tujuan utama inovasi ini adalah membuka akses pembelajaran fisika yang lebih inklusif. Mahasiswa dengan disabilitas rungu berhak mendapatkan pengalaman praktikum yang sama, dan SWL diharapkan mampu mewujudkan pendidikan yang benar-benar untuk semua,” ujar Yoga dalam sesi presentasi.
Inovasi SWL tidak hanya memberikan kesempatan belajar yang lebih adil dan manusiawi, tetapi juga memperkuat komitmen UAD dalam mengembangkan pembelajaran sains yang inklusif dan adaptif. Keberhasilan Yoga masuk daftar 9 karya terbaik KILAB 2025 menjadi bukti bahwa laboran juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi berbasis laboratorium.
Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi sivitas akademika UAD untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan sains di Indonesia.

