Mimpi dapat Keris, dikunjungi Tim Prodi
Yulianto, salah satu mahasiswa Pendidikan Fisika yang kerap disapa “Pak RT” ini menerima kejutan yang mungkin tak pernah ia sangka. Firasat mimpi memperoleh keris dari seorang kakek, alhasil ia mendapat kunjungan dari Program Studi yang dipimpin langsung oleh Kaprodi.
Karena keterbatasan ekonomi, dari semester 1 sampai 8 dia mendapatkan beasiswa kuliah gratis di UAD. Namun disela kuliah dia harus mencari nafkah untuk membantu perekonomian keluarga. Maklum sang ayah telah berpulang ke Rahmatullah, sehingga dia harus membantu sang Ibu untuk terus menjaga agar asap dapur tetap mengepul.
Yulianto patut kita apresiasi, disaat beasiswa tak lagi mengucur dia rela mengubur sementara impiannya. Dia harus bekerja menjadi “buruh” pembuat aneka kerajinan, mengumpulkan sedikit rupiah guna melanjutkan kuliahnya. Tak ada raut kesedihan sedikitpun yang terpancar dari mukanya. Dengan nada santai ia ceritakan alasan mengapa selama dua semester ini dia absen dari aktivitas perkuliahan. “saya sedang mengumpulkan uang Bu untuk meneruskan kuliah, sudah ada tinggal kurang sedikit, insya Alloh semester depan sudah bisa kuliah lagi..” tegas Yulianto kepada Kaprodi dengan keluguannya.
Kepergian Yulianto dari aktivitas kampus merupakan hal yang tidak diduga. Karena dia tidak sedikitpun meninggalkan pesan. Tiba-tiba menghilang begitu saja. Hal ini lah yang membuat prodi sempat kewalahan untuk mencari informasi tentangnya. “Lain kali jika ada masalah jang langsung ngilang, ke Ibu dulu ceritakan masalahnya, nanti biar prodi bisa membantu” papar Ibu Dian sebagai kaprodi. Ketika ditanya, Yulianto kembali menegaskan bahwa dia akan tetap melanjutkan kuliah sampai lulus, namun ia terpaksa, “Saya akan kuliah Bu sampai lulus. Tidak mungkin saya bekerja seperti ini terus.” paparnya.
Ini merupakan salah satu agenda rutin dari Prodi Pendidikan Fisika dalam menangani mahasiswa yang “bermasalah”. Banyak kasus seperti ini, tiba-tiba tidak muncul di kampus tanpa ada alasan yang jelas. Prodi biasanya akan membahas mahasiswa seperti ini dalam rapat Prodi bersama para dosen, tindakan seperti apa yang mesti dilakukan. Jika memang jaraknya terjangkau maka prodi bersama tim akan langsung datang ke rumah mahasiswa, menyanyakan kejelasannya apakah akan melanjutkan kuliah apa berhenti kuliah [*].