Laboran Pendidikan Fisika UAD Kembali Raih Pendanaan KILab 2025
Prestasi kembali diraih oleh Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Salah satu Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), Yoga Dwi Prabowo, M.Pd., berhasil memperoleh pendanaan dalam Program Karya Inovasi Laboran (KILab) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan konsistensi prestasi Yoga, setelah sebelumnya juga sukses meraih pendanaan pada KILab 2024. Dengan demikian, dua tahun berturut-turut laboran Prodi Pendidikan Fisika UAD mampu menunjukkan kiprah dan inovasi di tingkat nasional.
Dalam karyanya tahun 2025, Yoga berkolaborasi dengan Khoirudin Wisnu Mahendra, S.Pd. dari Laboratorium Dasar Elektro, Riset, Telekomunikasi, dan Frekuensi Tinggi UAD, serta Faatkhul Khoir, S.Pd. dari Laboratorium Media Pembelajaran IPA Universitas Muhammadiyah Sorong (Unimuda). Tim ini mengembangkan aparatus eksperimen fisika tentang bunyi yang dirancang khusus untuk siswa dengan disabilitas rungu.
Inovasi ini bertujuan untuk menjembatani keterbatasan siswa dengan disabilitas rungu dalam memahami konsep fisika, khususnya materi bunyi, melalui perangkat eksperimen yang dilengkapi media visual sehingga fenomena fisika dapat dipelajari dengan cara yang lebih inklusif.
Dalam keterangannya, Yoga Dwi Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami ingin menghadirkan alat praktikum yang benar-benar ramah bagi siswa disabilitas rungu. Fisika adalah ilmu yang universal, dan semua anak berhak mempelajarinya tanpa hambatan. Semoga inovasi ini bisa membantu mereka merasakan keseruan belajar fisika dengan cara yang berbeda,” ujarnya.
Kepala Laboratorium Prodi Pendidikan Fisika, Ariati Dina Puspitasari, M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa laboran tidak hanya berperan dalam mendukung kegiatan praktikum, tetapi juga mampu menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat luas. Inovasi ini sejalan dengan semangat inklusivitas dalam pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kaprodi Pendidikan Fisika, Eko Nursulistiyo, M.Pd., menambahkan bahwa capaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi program studi. “Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Yoga dan tim. Inovasi ini bukan hanya memberikan solusi bagi siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga menguatkan komitmen prodi dalam mendukung riset terapan yang relevan dengan dunia pendidikan. Semoga karya ini bisa terus dikembangkan dan memberi dampak nyata di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Melalui program KILab ini, diharapkan karya inovatif dari laboran dapat semakin memperkuat peran laboratorium sebagai pusat pengembangan pembelajaran sains yang kreatif, adaptif, dan inklusif.