Laboran dan Dosen Prodi Pendidikan Fisika UAD Menjadi Narasumber pada Accelerator Talk #11
Yogyakarta, 1 Agustus 2024 – Laboran dan dosen dari Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Ishafit, M.Si., dan Yoga Dwi Prabowo, M.Pd., menjadi narasumber dalam kegiatan Accelerator Talk #11 yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Teknologi Akselerator, Organisasi Riset Tenaga Nuklir, BRIN. Acara ini diadakan pada Kamis, 1 Agustus 2024, dengan tema “Pengembangan dan Instrumentasi Remote Laboratory pada Akselerator”.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan perkembangan terkini terkait pengembangan laboratorium jarak jauh (remote laboratory), serta menjajaki kemungkinan pengembangan akselerator untuk dapat diakses secara remote. Sebagai narasumber utama, Dr. Ishafit, M.Si., dan Yoga Dwi Prabowo, M.Pd., berbagi pengalaman mereka dalam mengembangkan serta mengimplementasikan teknologi laboratorium remote di lingkungan akademik.
Dr. Ishafit, M.Si. memberikan paparan mengenai desain dari sebuah laboratorium remote. Dalam penjelasannya dikatakan bahwa laboratorium secara garis besar dibedakan menjadi tiga jenis, laboratorium hands on, laboratorium virtual, dan laboratorium remote. Laboratorium hands on merupakan laboratorium pada umumnya. Laboratorium virtual, merupakan laboratirum dengan konsep simulasi, semua sudah terkondisikan dalam keadaan ideal, tidak ada peralatan fisik, semuaya virtual. Sedangkan laboratorium remote, peralatan fisiknya ada disuatu tempat, namun diakses dari tempat yang berbeda (jarak jauh). “Pada intinya, laboratorium remote itu berbeda dengan laboratorium virtual. Virtual itu basisnya simulasi, sedangkan remote itu nyata hanya dikendalikan dari jarak jauh”, pungkasnya.
Sementara itu, Yoga Dwi Prabowo, M.Pd., menjelaskan teknis tentang pengembangan software akuisisi data untuk sistem kendali terhadap perangkat laboratorium. Dalam paparannya dijelaskan terkait penggunaan mikrokontroler sebagai kendali utama dari sebuah remote lab. Menurutnya, laboratorium remote ini tidak hanya memperluas akses ke fasilitas eksperimental, tetapi juga mengatasi kendala geografis dan keterbatasan peralatan di institusi pendidikan.
Prof. Drs. Darsono, M.Sc., yang bertindak sebagai moderator, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh para peneliti dari Pusat Riset Teknologi Akselerator. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan teknologi remote dapat diimplementasikan pada akselerator agar dapat mendukung penelitian-penelitian bidang nuklir menjadi lebih efisien dan dapat dijangkau oleh banyak akademisi di Indonesia.